Minggu, 11 Februari 2018

PESONA PERJUANGAN BIDAN PINGGIRAN

HASMAWATI, A.Md,Keb 
Alumni Stikes BBM Tahun 2013
Bekerja Di Puskesmas Pendongga Pasang Kayu Mamuju Utara.



Hasmawati, A.Md.Keb




HASMAWATI, A.Md,Keb. Alumni Stikes BBM Tahun 2013 Bekerja Di Puskesmas Pendongga Pasang Kayu Mamuju Utara.  

Hasmawati sering membantu persalinan di Puskesmas Pendongga apabila tida ada Bidan Desanya karena disana bidan senior sedikit. 




Hasmawati merasa bangga menjadi Alumni Stikes Bina Bangsa Majene tanpa Kampus Stikes BBM dan dosen2 q tdk bisa apa2 dan karna mereka q bisa jadi bidan serta bisa menyelamatkan ibu dan bayi dalam proses persalinan. Harapanq untuk Kampus stikes tetap maju. Dan semoga mahasiswa dan mahasiswi disana belajar giat serta bisa jadi kampus idaman bagi kesehatan ''hasmawati".







MULIANYA SEORANG BIDAN

Jika anda bermimpi memilih profesi bidan sebagai sarana cepat untuk “BALIK MODAL” anda salah besar ada di kebidanan Seharusnya anda kuliah di PERBANKAN sehingga fasih akan urusan alur keuangan. Merinci setiap materi yang dikeluarkan saat anda di pendidikan akan terbayar ketika anda menjadi bidan Bidan bukan seperti itu saudaraku . . . . . Ketika seorang ibu meratapi putrinya yang kontraksi di gubuk tuanya, sang ibu kebingungan harus dengan apa membayar biaya persalinan Sang bidan menepuk bahu sang ibu seraya berbisik “ saya akan membantu proses kelahiran putri ibu, ibu bantu dengan do’a saja “

Jika anda berpikir ada di kebidanan karena merupakan sebuah “POPULARITAS” diantara deretan pilihan fakultas lain yang ada Anda salah besar ada di kebidanan Seharusnya anda menjadi ARTIS, mengikuti berbagai casting sehingga anda akan muncul di berbagai media cetak dan elektrolit Bidan bukan seperti itu saudaraku . . . .. . Ketika angka kematian bayi tinggi akibat Tetanus neonaturum, bidan berjuang menggalakkan program imunisasi dengan tantangan masyarakat awam yang menganggap pasca imunisasi membuat bayi rewel dan demam
Jika anda menganggap menjadi bidan sebagai ajang menaikkan “NILAI JUAL” untuk menjadi lirikan calon mertua atau harapan bagi pemuda dokter, polisi, angkatan atau sederet profesi tinggi lainnya Anda salah besar saudaraku . . . . . Tidak ada artinya nilai jual itu ketika kita menghadapi seorang wanita yang mengalami Atonia uteri, kita bersimbah dengan darah, meneteskan bulir-bulir keringat serasa seluruh raga ikut berdo’a hanya untuk memperjuangkan wanita itu masih memiliki nyawa Ketika sang bayi yang lahir dari wanita yang bukan apa-apa kita menatap dunia dengan wajah birunya seakan mulutnya pun enggan menyapa atau sekedar menangis layaknya bayi lainnya. Kita akan berusaha mencoba sebisa kita membantu sang bayi mendapatkan dunia barunya
Dan . . . . . Jika anda menginginkan profesi bidan agar para tetangga memanggil anda dengan sebutan “ Bu Bidan “ dengan terbungkuk-bungkuk melewati anda yang necis berpakaian putih-putih turun dari Avansa, Inova atau sederet mobil bermerk lainnya, anda salah besar saudaraku . . . . Bidan bukan seperti itu saudaraku . . . .  Di malam saat terlelap di peraduan setelah seharian berkutat dengan PWS, Kohort dan seribu laporan lainnya. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah kita. Seorang ibu yang merintih memegangi perutnya ditemani sang suami yang setia bergumam lirih “ bu bidan tolong saya, rasa-rasanya saya ingin melahirkan” Tangannya yang mungil menunjukkan buku KIA dan sebuah kartu JAMPERSAL

Ketika sales susu formula datang dengan sekeranjang produk terbarunya serta sejuta janji mobil Xenia, ibadah umroh dan tawaran manis lainnya Seorang bidan akan berkata “ maafkan saya mbak, saya tidak bisa mendustai hati seorang wanita yang secara kodratnya harus menyusui dan selalu memberikan yang terbaik terhadap bayi mereka”
Ketika seorang wanita separuh baya membawa lima orang anaknya yang kecil-kecil menangis di hadapan kita meminta kita menggugurkan kandungannya karena dirinya lupa untuk minum pil KB berapa hari lamanya Bidan akan berkata “Maafkan saya ibu, saya bukan malaikat pencabut nyawa atas janin yang telah Tuhan titipkan dalam rahim ibu yang ibu sendiri tidak tahu kebaktian dan kebahagiaan apa yang bisa diberikan oleh calon manusia ini nantinya”

Bidan itu mulia saudaraku . . . . . Biarlah mereka berpikir apa tentang profesi  kita karena mereka awam untuk mengerti hakekat profesi kita Dikala kewenangan semakin dibatasi, kesalahan selalu dicari, kita seharusnya tak berkecil hati Suatu PERMATA mulia tetap terlihat cahayanya saudaraku  . . . Walaupun ia terpendam jauh di kubangan lumpur Kita tidak perlu CENDERAMATA . . . . Kita tidak perlu sanjungan asa . . . . Yang kita lakukan hanya keikhlasan Di saat nafas telah diberhentikan olehNya dan suatu profesi itu pun telah tiada Semoga Tuhan mengutus malaikatNya Menulis nama BIDAN di dalam surgaNya Yang jauh lebih sempurna dibandingkan penghargaan yang pernah ada. :)










Ketika seorang ibu meratapi putrinya yang kontraksi di gubuk tuanya, sang ibu kebingungan harus dengan apa membayar biaya persalinan

Sang bidan menepuk bahu sang ibu seraya berbisik “ saya akan membantu proses kelahiran putri ibu, ibu bantu dengan do’a saja “ 



STIKES BINA BANGSA MAJENE
MENERIMA MAHASISWA BARU TAHUN AJARAN 2018/2019

SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA KESEMPATAN TERBATAS






Tidak ada komentar:

Posting Komentar